HIIII
ITS BEEN A LONGGGG TIME
Sebenernya banyak banget content - content yang pengen aku tulis, tapi gajadi terus karna I'm so busy mager deng sebenernya :(
Baru- baru ini aku dapet tugas mata kuliah "konseling dan psikoterapi" untuk turun lapangan ke suatu instansi atau sekolah untuk melakukan psikoedukasi. Sasaran kita disini adalah temen- temen dari SMAN 10 Malang, tepatnya di jl.Danau Grati 1, Sawojajar. Nah disini kita ambil tema mengenai Nomophobia, ada yang tau ga sih Nomophobia itu apa??
okay, tenang buat yang belom tau bakal aku jelasin ntar dibawah ya gengs
Tujuan psikoedukasi yang akan kami lakukan di SMAN
10 Malang ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang Nomophobia pada siswa SMAN 10 Malang, dan sebagai
salah satu tindakan preventif untuk mencegah Nomophobia.
Nomophobia
adalah singkatan dari “no-mobile-phone-phobia”
– ketakutan/kecemasan berada jauh dari ponsel, Nomophobia, istilah ini
diciptakan oleh UK Post Office pada
tahun 2010. Perwakilan dari UK Post
Office, YouGov, yakni sebuah organisasi riset, melakukan penelitian untuk
melihat kecemasan yang diderita oleh para pengguna smartphone. Studi tersebut
menemukan bahwa hampir 53% pengguna smartphone
di Inggris cenderung merasa cemas ketika smartphone mereka hilang, kehabisan
batrai, dan tidak mendapatkan jaringan (Elmore,
2014).
Cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi ketergantung
dengan smartphone adalah dengan cara(Elmore, 2014):
1. Matikan smartphone anda dan lakukan percakapan langsung dengan saling bertatap
muka langsung tanpa melaui pengiriman pesan & panggilan menggunakan smartphone.
2. Cobalah untuk menghabiskan seharian (1
hari penuh) waktu anda tanpa mengunakan smartphone dan melakukan kegiatan yang
tidak berhubungan dengan smartphene seperti membaca buku, berkebun, bersantai,
memasak, dsb.
3.
Letakkan smartphone anda jauh dari tempat tidur, jika perlu matikan notice atau smartphone anda agar terhindar dari radiasi dan gangguan
suara-suara yang dihasilkan oleh smartphone anda.
Nomophobia
ini sendiri masih dalam tahap pengajuan untuk dimasukkan ke DSM-V. Indikator
ketergantungan smartphone dalam hal kriteria DSM-IV-TR. Gejala berikut
merupakan beberapa kriteria ketergantungan yang paling khas, dalam (Choliz M,
2012):
a) Penggunaan berlebihan, terwujud dalam biaya ekonomi tinggi dan
dalam banyak panggilan dan pesan.
b) Masalah, terutama dengan orang tua, terkait dengan penggunaan smartphone yang berlebihan
c) Gangguan dengan kegiatan sekolah atau pribadi lainnya.
d) Peningkatan bertahap dalam penggunaan untuk mendapatkan tingkat
kepuasan yang sama serta kebutuhan untuk mengganti perangkat yang berfungsi
dengan model baru.
e) Kebutuhan untuk menelepon atau mengirim pesan bila sudah berlalu tanpa menggunakan smartphone dan perubahan emosional saat penggunaan telepon dilakukan.
Berikut adalah brosur yang kami sebarkan di SMAN 10
![]() |
brosur yang kami bagikan |
Nongol bentar ya wkwk |
Elmore, T. (2014). Nomophobia: A Rising Trend in Student.
Psychology Today.https://www.psychologytoday.com/blog/artificial-maturity/201409/nomophobia-rising-trend-in-students
Kanmani S. Aparna et, a. (2017).
Nomophobia - An Insight into Its Psychological Aspects in India. 4, 5-15.
M., C. (2012). Mobile-phone Addiction
in Adolescence: The Test of Mobile Phone Dependence (TMD). Prog Health Sci,
2, 22-44.
0 komentar